Beranda | Artikel
Pilih Mana: Kaya Bersyukur atau Miskin Bersabar? Syaikh Abdurrazzaq al-Badr #NasehatUlama
Selasa, 6 Desember 2022

Sejak lama, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama
—sebagian mereka menulisnya dalam buku khusus—
tentang siapa yang paling agung di sisi Allah: orang kaya yang bersyukur atau orang miskin yang bersabar?

Karena kedua orang itu telah menunaikan ibadah yang Allah ujikan kepada masing-masing orang tersebut.
Yang satu Allah uji dengan kekayaan lalu ia bersyukur,
dan yang satu lagi Allah uji dengan kemiskinan, lalu ia bersabar.

Kedua orang itu telah menunaikan ibadah yang berkaitan dengan jenis ujian yang diberikan kepada masing-masing.
Ibnu al-Qayyim rahimahullah berkata, “Aku pernah menanyakan masalah ini kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah,

lalu beliau menjawab,
‘Yang paling agung pahalanya adalah yang paling bertakwa kepada Allah.’
‘Yang paling bertakwa kepada Allah adalah yang paling besar pahalanya.’
Lalu aku bertanya kepadanya lagi,

‘Tapi jika tingkat ketakwaan mereka sama?’
‘Jika dalam hal ketakwaan, mereka sama?’ Beliau menjawab, ‘Mereka juga sama dalam pahalanya.’”

Orang kaya yang bersyukur dan orang miskin yang bersabar, menurut Ibnu Taimiyah mereka pahalanya sama.
Karena ujian orang yang satu adalah dengan kekayaan, dan ujian orang yang lainnya adalah dengan kemiskinan.

Yang satu telah menunaikan ibadah yang dituntut terhadapnya,
dan yang lain juga telah menunaikan ibadah yang dituntut terhadapnya.
Jadi tidak seperti yang disangkakan bahwa jika seseorang diluaskan rezekinya di dunia maka itu tanda Allah memuliakan dan mencintainya.

Orang yang perlu dikasihani ini tidak mengerti bahwa kelapangan duniawi itu bisa jadi adalah istidraj,
sebagaimana yang telah kita sebutkan sebelumnya dalam hadis.

Disebutkan dalam al-Quran al-Karim, “Kami akan menarik mereka berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui.
Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh.” (QS. Al-Qolam: 44 – 45).

====

وَثَمَّةَ خِلَافٌ عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ قَدِيمٌ

وَبَعْضُهُمْ أَفْرَدَهُ بِمُصَنَّفٍ

أَيُّهُمْ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ الْغَنِيُّ الشَّاكِرُ أَوِ الْفَقِيرُ الصَّابِرُ

لِأَنَّ كُلًّا مِنْهُمَا أَدَّى عُبُودِيَّةَ ابْتِلَائِهِ الَّذِي ابْتَلَاهُ اللهُ بِهِ

ذَاك ابْتَلَاهُ اللهُ بِالْغِنَى فَشَكَرَ

وَهَذَا ابْتَلَاهُ بِالْفَقْرِ فَصَبَرَ

كُلٌّ أَدَّى الْعُبُودِيَّةَ الَّتِي تَتَعَلَّقُ بِنَوْعِ الِْابْتِلَاءِ الَّذِي يَخُصُّهُ

قَالَ ابْنُ الْقَيِّمِ رَحِمَهُ اللهُ سَأَلْتُ شَيْخَ الْإِسْلَامِ ابْنَ تَيْمِيَّةَ عَنْ هَذِهِ الْمَسْأَلَةِ

فَقَالَ

أَعْظَمُهُمَا أَجْرًا أَتْقَاهُمَا لِلهِ

أَتْقَاهُمَا لِلهِ الأَتْقَى لِلهِ هُوَ الْأَعْظَمُ أَجْرًا

قَالَ قُلْتُ لَهُ

فَإِنْ كَانُوا فِي التَّقْوَى سَوَاءٌ؟

إِنْ كَانُوا فِي التَّقْوَى سَوَاءٌ؟ قَالَ هُمْ فِي الْأَجْرِ سَوَاءٌ

الْغَنِيُّ الشَّاكِرُ وَالْفَقِيرُ الصَّابِرُ قَالَ هُمْ فِي الْأَجْرِ سَوَاءٌ

لِأَنَّ هَذَا ابْتِلَاؤُهُ هَذَا وَهَذَا ابْتِلَاؤُهُ هَذَا

فَهَذَا حَقَّقَ الْعُبُودِيَّةَ الْمَطْلُوبَةَ

وَهَذَا حَقَّقَ الْعُبُودِيَّةَ الْمَطْلُوبَةَ

فَلَيْسَ كَمَا يُظَنُّ أَنَّ الْمَرْءَ إِذَا وُسِّعَ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا هَذَا مِنْ عَلَامَاتِ إِكْرَامِ اللهِ وَحُبِّهِ لَهُ

وَمَا يَدْرِي هَذَا الْمِسْكِينُ قَدْ تَكُونُ هَذِهِ السَّعَةُ الدُّنْيَوِيَّةُ اسْتِدْرَاجًا

كَمَا تَقَدَّمَ مَعَنَا فِي الْحَدِيثِ

وَفِي الْآيَةِ الْكَرِيمَةِ سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ

وَأُمْلِي لَهُمْ إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ


Artikel asli: https://nasehat.net/pilih-mana-kaya-bersyukur-atau-miskin-bersabar-syaikh-abdurrazzaq-al-badr-nasehatulama/